Minggu, 28 Juni 2015

Mengapa Aroma Sesudah Hujan ?


Siapa yang tak kenal aroma khas sesudah hujan mereda ? tentulah banyak dari kita yang tak asing dengan aroma tersebut.
Lalu mengapa saya mengambilnya sebagai nama blog saya ?
Begitu banyak  hal yang bisa kita angkat menjadi sebuah nama, awalnya saya tidak terpikirkan sama sekali mengapa harus aroma sesudah hujan. Alasan utama karena saya suka pada hujan dan tentu saja aroma udara yang dihasikannya setelah hujan reda. Aroma sejuk yang menenangkan. Tapi ternyata ada beberapa penjelasan ilmiah dari peristiwa alam ini, berikut keterangan ilmiah yang saya kutip dari berbagai sumber :

Pada tahun 1964, saintis Australia, Isabel Joy Bear dan R. G. Thomas, melakukan penelitian mengenai aroma hujan dan mempublikasikannya di jurnal Nature, “Nature of Agrillaceous Odor”. Isabel dan Thomas menciptakan istilah petrichor untuk menjelaskan fenomena tersebut. Petrichor terdiri dari dua kata yaitu Petros yaitu batu yang membentuk daratan di bumi, sedangkan ichor adalah cairan yang mengalir dari pembuluh para dewa dan Petrichor secara keseluruhan diartikan menjadi aroma indah yang berasal dari para dewa setelah hujan turun. (Yunani, petra: batu, ichor: darah para dewa). Istilah ini diambil dari bahasa Yunani yang berkaitan dengan masa di mana dewa-dewa mitologi.
Penyebab utama datangnya aroma khas itu adalah bakteri actinomycetes. Bakteri jenis ini akan berkembang dan melepaskan spora ke tanah pada saat kondisi kering. Ketika hujan, spora-spora tersebut akan rusak dan sebagian molekulnya akan lepas ke udara. Lepasnya spora ke udara inilah yang memberikan aroma khas seusai hujan.
Tetapi ternyata sumber aroma tersebut bukan hanya dari situ saja. Bakteri actinomycetes juga akan mengeluarkan senyawa kimia lain yang bernama geosmin. Senyawa ini adalah senyawa yang dikenal memiliki aroma bumi. Geosmin adalah zat kimia yang dihasilkan oleh Actinomycetes (bakteri berfilamen) pada saat pembentukan spora, zat ini naik ke udara akibat tekanan hujan. Senyawa ini akan dihasilkan ketika bakteri tersebut mati. Senyawa ini akan tersimpan dalam tanah, dan hujan akan membawa senyawa tersebut ke udara dan tercium oleh manusia. Sekedar informasi, bakteri jenis cyanomycetes juga akan menghasilkan senyawa geosmin ini ketika mati.
Selain kombinasi dua senyawa tersebut, masih ada juga pengaruh dari berbagai senyawa lain. Contohnya adalah senyawa sejenis minyak yang dihasilkan oleh tumbuhan. Senyawa ini akan diserap oleh bebatuan dan akan menguap ke udara saat terjadi hujan.
Aroma lain yang terkait dengan hujan adalah ozon. Selama badai, petir dapat memisahkan molekul oksigen dan nitrogen di atmosfer, dan mereka pada gilirannya dapat bergabung kembali menjadi oksida nitrat. Zat ini berinteraksi dengan bahan kimia lain di atmosfer untuk membentuk ozon, yang memiliki bau segar yang tajam.

Nah.. sudah cukup jelas kan penjelasan diatas ?

Kalaupun sulit kita pahami satu hal pasti bahwa hujan turun untuk memberi rejeki. Airnya merupakan sumber kehidupan bagi mahluk di muka bumi. Maka bersyukurlah untuk segala keberkahan yang Tuhan telah limpahkan pada kita. Dan saat hujan mereda, jangan ragu untuk sesaat memejamkan mata dan rasakan aroma sesudah hujan J.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Text Widget

Followers

Followers

Pages

Pages

Pages - Menu

Pages - Menu